Senin, 25 April 2011

Leukemia

Leukemia adalah jenis kanker yang mempengaruhi sumsum tulang dan jaringan getah bening. Semua kanker bermula di sel, yang membuat darah dan jaringan lainnya. Biasanya, sel-sel akan tumbuh dan membelah diri untuk membentuk sel-sel baru yang dibutuhkan tubuh. Saat sel-sel semakin tua, sel-sel tersebut akan mati dan sel-sel baru akan menggantikannya.

Tapi, terkadang proses yang teratur ini berjalan menyimpang, Sel-sel baru ini terbentuk meski tubuh tidak membutuhkannya, dan sel-sel lama tidak mati seperti seharusnya. Kejanggalan ini disebut leukemia, di mana sumsum tulang menghasilkan sel-sel darah putih abnormal yang akhirnya mendesak sel-sel lain.



Tanda dan Gejala Penyakit Leukemia

Gejala Leukemia yang ditimbulkan umumnya berbeda diantara penderita, namun demikian secara umum dapat digambarkan sebagai berikut:



1. Anemia. Penderita akan menampakkan cepat lelah, pucat dan bernafas cepat (sel darah merah dibawah normal menyebabkan oxygen dalam tubuh kurang, akibatnya penderita bernafas cepat sebagai kompensasi pemenuhan kekurangan oxygen dalam tubuh).



2. Perdarahan. Ketika Platelet (sel pembeku darah) tidak terproduksi dengan wajar karena didominasi oleh sel darah putih, maka penderita akan mengalami perdarahan dijaringan kulit (banyaknya jentik merah lebar/kecil dijaringan kulit).



3. Terserang Infeksi. Sel darah putih berperan sebagai pelindung daya tahan tubuh, terutama melawan penyakit infeksi. Pada Penderita Leukemia, sel darah putih yang diterbentuk adalah tidak normal (abnormal) sehingga tidak berfungsi semestinya. Akibatnya tubuh si penderita rentan terkena infeksi virus/bakteri, bahkan dengan sendirinya akan menampakkan keluhan adanya demam, keluar cairan putih dari hidung (meler) dan batuk.



4. Nyeri Tulang dan Persendian. Hal ini disebabkan sebagai akibat dari sumsum tulang (bone marrow) mendesak padat oleh sel darah putih.



5. Nyeri Perut. Nyeri perut juga merupakan salah satu indikasi gejala leukemia, dimana sel leukemia dapat terkumpul pada organ ginjal, hati dan empedu yang menyebabkan pembesaran pada organ-organ tubuh ini dan timbulah nyeri. Nyeri perut ini dapat berdampak hilangnya nafsu makan penderita leukemia.



6. Pembengkakan Kelenjar Lympa. Penderita kemungkinan besar mengalami pembengkakan pada kelenjar lympa, baik itu yang dibawah lengan, leher, dada dan lainnya. Kelenjar lympa bertugas menyaring darah, sel leukemia dapat terkumpul disini dan menyebabkan pembengkakan.



7. Kesulitan Bernafas (Dyspnea). Penderita mungkin menampakkan gejala kesulitan bernafas dan nyeri dada, apabila terjadi hal ini maka harus segera mendapatkan pertolongan medis.





Leukemia diklasifikasikan berdasarkan jenis sel

Ketika pada pemeriksaan diketahui bahwa leukemia mempengaruhi limfosit atau sel limfoid, maka disebut leukemia limfositik. Sedangkan leukemia yang mempengaruhi sel mieloid seperti neutrofil, basofil, dan eosinofil, disebut leukemia mielositik.



Dari klasifikasi ini, maka Leukemia dibagi menjadi empat type sebutan;

1. Leukemia limfositik akut (LLA). Merupakan tipe leukemia paling sering terjadi pada anak-anak. Penyakit ini juga terdapat pada dewasa yang terutama telah berumur 65 tahun atau lebih.

2. Leukemia mielositik akut (LMA). Ini lebih sering terjadi pada dewasa daripada anak-anak. Tipe ini dahulunya disebut leukemia nonlimfositik akut.

3. Leukemia limfositik kronis (LLK). Hal ini sering diderita oleh orang dewasa yang berumur lebih dari 55 tahun. Kadang-kadang juga diderita oleh dewasa muda, dan hampir tidak ada pada anak-anak.

4. Leukemia mielositik kronis (LMK) sering terjadi pada orang dewasa. Dapat juga terjadi pada anak-anak, namun sangat sedikit.





Penyebab Penyakit Leukemia

Sampai saat ini penyebab penyakit leukemia belum diketahui secara pasti, akan tetapi ada beberapa faktor yang diduga mempengaruhi frekuensi terjadinya leukemia.

1. Radiasi. Hal ini ditunjang dengan beberapa laporan dari beberapa riset yang menangani kasus Leukemia bahwa Para pegawai radiologi lebih sering menderita leukemia, Penerita dengan radioterapi lebih sering menderita leukemia, Leukemia ditemukan pada korban hidup kejadian bom atom Hiroshima dan Nagasaki, Jepang.

2. Leukemogenik. Beberapa zat kimia dilaporkan telah diidentifikasi dapat mempengaruhi frekuensi leukemia, misalnya racun lingkungan seperti benzena, bahan kimia inustri seperti insektisida, obat-obatan yang digunakan untuk kemoterapi.

3. Herediter. Penderita Down Syndrom memiliki insidensi leukemia akut 20 kali lebih besar dari orang normal.

4. Virus. Beberapa jenis virus dapat menyebabkan leukemia, seperti retrovirus, virus leukemia feline, HTLV-1 pada dewasa.



Pengobatan apa yang ditawarkan?

Kemoterapi

Sebagian besar pasien leukemia menjalani kemoterapi. Jenis pengobatan kanker ini menggunakan obat-obatan untuk membunuh sel-sel leukemia. Tergantung pada jenis leukemia, pasien bisa mendapatkan satu jenis obat atau kombinasi dari dua obat atau lebih.

Pasien leukemia bisa mendapatkan kemoterapi dengan berbagai cara:

* Melalui mulut
* Dengan suntikan langsung ke pembuluh darah balik (atau intravena)
* Melalui kateter (tabung kecil yang fleksibel) yang ditempatkan di dalam pembuluh darah balik besar, seringkali di dada bagian atas - Perawat akan menyuntikkan obat ke dalam kateter, untuk menghindari suntikan yang berulang kali. Cara ini akan mengurangi rasa tidak nyaman dan/atau cedera pada pembuluh darah balik/kulit.
* Dengan suntikan langsung ke cairan cerebrospinal – jika ahli patologi menemukan sel-sel leukemia dalam cairan yang mengisi ruang di otak dan sumsum tulang belakang, dokter bisa memerintahkan kemoterapi intratekal. Dokter akan menyuntikkan obat langsung ke dalam cairan cerebrospinal. Metode ini digunakan karena obat yang diberikan melalui suntikan IV atau diminum seringkali tidak mencapai sel-sel di otak dan sumsum tulang belakang.



Terapi Biologi

Orang dengan jenis penyakit leukemia tertentu menjalani terapi biologi untuk meningkatkan daya tahan alami tubuh terhadap kanker. Terapi ini diberikan melalui suntikan di dalam pembuluh darah balik.

Bagi pasien dengan leukemia limfositik kronis, jenis terapi biologi yang digunakan adalah antibodi monoklonal yang akan mengikatkan diri pada sel-sel leukemia. Terapi ini memungkinkan sistem kekebalan untuk membunuh sel-sel leukemia di dalam darah dan sumsum tulang. Bagi penderita dengan leukemia myeloid kronis, terapi biologi yang digunakan adalah bahan alami bernama interferon untuk memperlambat pertumbuhan sel-sel leukemia.



Terapi Radiasi

Terapi Radiasi (juga disebut sebagai radioterapi) menggunakan sinar berenergi tinggi untuk membunuh sel-sel leukemia. Bagi sebagian besar pasien, sebuah mesin yang besar akan mengarahkan radiasi pada limpa, otak, atau bagian lain dalam tubuh tempat menumpuknya sel-sel leukemia ini. Beberapa pasien mendapatkan radiasi yang diarahkan ke seluruh tubuh. (Iradiasi seluruh tubuh biasanya diberikan sebelum transplantasi sumsum tulang.)


Transplantasi Sel Induk (Stem Cell)

Beberapa pasien leukemia menjalani transplantasi sel induk (stem cell). Transplantasi sel induk memungkinkan pasien diobati dengan dosis obat yang tinggi, radiasi, atau keduanya. Dosis tinggi ini akan menghancurkan sel-sel leukemia sekaligus sel-sel darah normal dalam sumsum tulang. Kemudian, pasien akan mendapatkan sel-sel induk (stem cell) yang sehat melalui tabung fleksibel yang dipasang di pembuluh darah balik besar di daerah dada atau leher. Sel-sel darah yang baru akan tumbuh dari sel-sel induk (stem cell) hasil transplantasi ini.

Setelah transplantasi sel induk (stem cell), pasien biasanya harus menginap di rumah sakit selama beberapa minggu. Tim kesehatan akan melindungi pasien dari infeksi sampai sel-sel induk (stem cell) hasil transplantasi mulai menghasilkan sel-sel darah putih dalam jumlah yang memadai.

Sabtu, 02 April 2011

Kaulah hidup dan Matiku Cerpen (versi Cakshill)

_________Enjoy This Story________

Kaulah darahku juga nadiku…
Kaulah nafasku juga jantungku…
Engkaulah hatiku dan jiwaku…



Bel tanda istirahat berbunyi,siswa di pulangkan lebih awal dari biasanya karena semua guru ada kepentingan mendadak. Seorang gadis rambutnya sepunggung jalan terburu-buru menuju parkiran,kemudian temannya menghampiri.

“Shill mau kemana buru-buru amat sih?”Tanya Sivia sambil membarengi langkah Shilla.
“Ada kepentingan mendadak nih”jawab Shilla sambil terus berjalan.
“Oh….”mereka berdua sampai diparkiran.
“Vi…aku balik dulu ya”pamit Shilla yang sudah ada didalam mobilnya.
“Ok hati-hati ya”kata Sivia.

Beberapa menit kemudian mobil Shilla meninggalkan halaman parkir SMA Kartika,di jalan Shilla memacu mobilnya dengan kecepatan tinggi. Shilla tak mau orang itu menunggu dirinya terlalu lama,sampai akhirnya mobil Shilla berhenti di parkiran rumah sakit,kemudian dia berjalan menyusuri lorong-lorong rumah sakit hingga langkahnya terhenti diruang C.09.

Dibuka pintu kamar tersebut.

“Maaf ya udah bikin nunggu kamu terlalu lama”kata Shilla sambil mendekati orang yang duduk ditempat tidurnya.
“Gpp…kok cepet banget pulangnya ini kan baru jam 9”kata Cakka.
“Katanya para guru ada kepentingan jadi semua siswa dipulangkan lebih awal,dan aku langsung kesini takut kamu kelamaan nunggunya”jelas Shilla.


Cakka hanya mengangguk mengerti.
“Tadi dokter bilang aku bisa pulang hari ini”kata Cakka memberi tau Shilla. Sementara Shilla hanya menanggapi dengan senyuman.
“Senang rasanya akhirnya aku bisa pulang,habis bosen dirumah sakit terus”Cakka tersenyum senang,Shilla terdiam dalam hatinya perkataan Cakka barusan malah membuatnya miris.
“Makannya kamu cepet sembuh Kka!” Cakka hanya tersenyum simpul.
“Kita pulang sekarang Shill”kata Cakka yang udah nggak sabar sambil berdiri dari tempat tidurnya.
“Aku bisa jalan sendiri kok”seru Cakka saat Shilla mengambil kursi roda untuknya.
“Kamu yakin?”tanya Shilla,Cakka hanya mengangguk.
Shilla menuntun Cakka menuju mobilnya yang ada ditempat parkir,lalu Shilla membuka pintu depan mobilnya dan membantu Cakka masuk. Beberapa saat kemudian mobil Shilla sudah meninggalkan parkir rumah sakit.


“Ini kan bukan jalan menuju rumahku…Shill”seru Cakka saat ada ditengah perjalanan pulang.
“Memang bukan kita kerumahku,lagian dirumah kamu kan nggak ada siapa-siapa pembantu kamu lagi pulang kampung kan,kalau pulang kerumahku setidaknya aku bisa merawat kamu”Shilla membelai rambut Cakka. Cakka tersenyum pada Shilla,itulah yang disukai Cakka dari sosok Shilla peduli padanya.


Mereka berdua sampai dirumah Shilla,Shilla menuntun Cakka menuju rumahnya.
“Kamu bisa tidur disini,ini ruang tidur tamu kebetulan nggak ada yang nempati”jelas Shilla sambil membantu Cakka berbaring ditempat tidur.
“Kalau gitu aku keluar dulu ya,sekarang kamu bisa istirahat”ucap Shilla.
“Shilla….”kata Cakka sambil menahan lengan Shilla.
“Apa?”tanya Shilla. Cakka menarik Shilla kedalam pelukannya.
“Makasih ya untuk semuanya”kata Cakka tulus,Shilla balas memeluknya.
“Nggak perlu berterima kasih segala,semua yang ku lakukan ini tulus karena aku bener-bener mencintaimu Cakka,aku nggak mau kehilanganmu”mata Shilla mulai berkaca-kaca,segera mungkin ia menghapusnya karena tak mau Cakka melihatnya menangis.



Aku mau hidup denganmu…
Aku mau matipun karenamu…
Aku mau disisa waktuku bersamamu…

Sore hari langit yang tadinya cerah tiba-tiba berubah menjadi mendung,beberapa saat kemudian butiran-butiran air jatuh dari langit membasahi bumi dan bertambah lebat,suara gemuruh petir bersahut-sahutan diluar sana cukup mengerikan memang. Udara diluar cukup dingin sekali,Cakka segera bangkit dari tempat tidurnya karena ia ingin melihat suasana diluar seperti apa,membosankan memang jika cuman tidur-tiduran saja pikirnya.
“Hujan…”guman Cakka yang sudah berdiri dibalkon rumah Shilla dilantai atas.
Pemandangan di sekitar tak terlalu jelas dimata Cakka karena tertutupi oleh lebatnya hujan,suara gemuruh petir tak membuatnya gentar.
Cakka menadahkan tangannya ke atas,seketika air hujan membasahi tangannya. Air itu terlalu dingin sampai terasa menusuk jantungnya buru-buru dia menarik tangannya kembali. Angin bertiup kencang.


Shilla menuju kamar Cakka yang ada di lantai dua rumahnya sambil membawa makanan dan susu hangat karena dia tau daritadi pagi Cakka belum makan. Shilla sampai di lantai atas kebetulan kamar Cakka terbuka dia langsung masuk saja,tapi Cakka tak ada disana.
“Cakka……..”panggil Shilla namun tak ada jawaban. Shilla keluar dari kamar Cakka di balkon dia melihat sosok lelaki berdiri disana Shilla segera menghampiri.
“Kok malah diluar sih,kan udara cukup dingin nggak baik untuk kesehatan kamu”ucap Shilla cemas.
“Aku gpp Shilla,kamu nggak perlu khawatir kaya gitu”kata Cakka yang merasa dirinya baik-baik saja.
“Ya udah kita masuk dulu yuk,aku udah siapin makanan buat kamu. Daritadi pagi kamu belum makan kan”ajak Shilla.
“Ini kamu makan dulu ya” kata Shilla sambil menyerahkan semangkuk bubur.Cakka geleng-geleng kepala tanda nggak mau makan.
“Ayo dimakan dong,kan sejak tadi pagi kamu belum makan katanya mau sembuh”bujuk Shilla.
“Iya aku makan tapi suapin ya”pinta Cakka manja. Dengan senang hati Shilla akhirnya nyuapin Cakka ckckck.


Keesokan harinya Cakka membereskan semua pakaiannya yang ada dilemari.
“Kamu mau kemana Cakka?”tanya Shilla heran saat melihat Cakka sambil membawa tas ranselnya.
“Hari ini aku mau pulang kerumahku sendiri Shilla,lagian para pembokat juga udah balik lagi”jelas Cakka.
“Nggak…jangan hari ini”cegah Shilla yang keberatan.
“Disini aku terlalu menyusahin kamu,mending aku pulang saja”.
“Kok gitu ngomongnya,kamu sama sekali nggak nyusahin aku”Shilla menahan tangan Cakka.
“Lagian aku juga ingin lihat keadaan rumah seperti apa,besok aku balik kesini kok”bujuk Cakka.
“Ya udah kalau itu mau kamu,biar supir ku yang ngantar kamu pulang”Cakka hanya mengganguk.



Kaulah senyumku juga tawaku…
Kaulah damaiku juga bahagiaku
Engkaulah teduhku…
Tempat ku bernaung…


“Sebentar lagi ulang tahun Shilla yang ke 17”kata Cakka sambil melihat kalender yang ada di meja kamarnya.
“Aku harus siapkan kado yang spesial buat Shilla,mungkin ini kado terakhir buat kamu sayang”. Cakka segera menganti pakaiannya,beberapa saat kemudian dia sudah siap.
Cakka meminta supirnya untuk mengantarnya ke Mall,dia tak mungkin menyetir mobilnya sendiri dalam keadaan seperti ini.


______Kisah Hidupku________

‘Ashilla Zahrantiara nama yang cukup indah bukan? Sebentar lagi usianya genap 17 tahun saat tanggal 25 Febuari. Dia adalah gadis yang spesial di hatiku,karena dialah aku masih bisa bertahan sampai sekarang ini di tengah kerapuhanku,dia jugalah yang menjadi penyemangat dalam hidupku. Entah sampai kapan aku bisa terus ada disampingnya? Jika boleh memilih aku ingin selalu bersama Shilla selamanya tanpa ada kata ‘pisah’.

Kini aku mengidap suatu penyakit…….’Gagal jantung’ penyakit ini membuatku lemah dan putus asa,dan karena penyakit itu juga mama meninggal sesaat setelah aku di lahirkan. Dari kecil aku tak pernah merasakan bagaimana kasih sayang seorang ibu,papalah yang selalu merawat dan membesarkan ku seorang diri. Hingga usiaku beranjak 13 tahun aku harus menerima kenyataan pahit kehilangan seseorang yang berarti di hidupku…yupp papa meninggal karena kecelakaan tepat sehari sebelum ulang tahunku yang ke 13. Kini aku hidup sebatang kara tapi untunglah masih ada pak Hardy dan bi’ Ellis yang masih setia bekerja dirumahku meskipun papa sudah nggak ada. Walaupun mereka cuman pembantu tapi sudah ku anggap sebagai orang tuaku sendiri.

Saat aku berusia 14 tahun,pagi itu entah kenapa tubuhku terasa lemah jangankan untuk jalan, bangun dari tempat tidur saja sulit bahkan aku mulai sesak nafas. Bi’ Ellis yang melihat keadaanku seperti itu langsung membawaku kerumah sakit.
Aku bener-bener syok saat dokter memberi tau penyakit yang ku derita ini,lengkap sudah penderitaanku kini. Dokter bilang aku hanya bisa bertahan untuk 2 tahun mendatang? Apa 2 tahun berarti aku hidup hanya sampai usia 16 tahun,kecuali jika ada seseorang yang mau mendonorkan jantungnya untukku. Hey…tapi adakah orang yang mau? Bukankan organ jantung yang dimiliki manusia cuman satu,jika di donorkan ke orang lain berarti dia harus siap mati.

Saat itulah sikapku jadi berubah,aku jadi suka menyendiri,pendiam dan selalu di penuhi rasa ketakutan (ketakutan tentang bayangan kematian yang selalu menghantuiku). Tapi setelah aku bertemu dengan Shilla gadis cantik dan ceria itu,membuat semangat hidupku kembali lagi dan karena dialah aku bisa bertahan sampai umurku memasuki 18 tahun. Tapi aku tak tau lagi kapan aku bisa terus bertahan,ku serahkan semua pada kuasa-Nya?!.
______End________

“Kira-kira hadiah apa ya yang cocok untuk Shilla”kata Cakka sambil memikirkan sebuah kado yang akan dia berikan pada Shilla.
“Menurut bapak kado yang cocok untuk Shilla apa?”Cakka meminta pendapat pada supirnya.
“Gimana kalau sebuah liontin den”usul supirnya Cakka.
“Boleh juga usulnya”Cakka segera mencari liontin yang cocok untuk Shilla,setelah dua jam mencari akhirnya dia menemukan kado yang cocok untuk hadiah ultah Shilla.


Aku mau hidup denganmu…
Aku mau matipun karenamu…
Aku mau disisa waktuku bersamamu…


Di kelasnya Shilla nggak konsen dengan pelajaran hari ini,entah apa yang ada dipikirannya yang jelas Shilla mulai gelisah. Kemudian bel tanda istirahat berbunyi.
“Shill lu mau kemana?”tanya Sivia saat melihat Shilla membereskan semua buku matpelnya kemudian mengcangklong tasnya.
“Aku mau pulang Vi”jawab Shilla tanpa memandang kearah Sivia.
“Kok pulang awal,lu sakit ya?”tanya Sivia khawatir,Shilla hanya menggeleng.
“Aku lagi nggak siap sama pelajaran hari ini,dari pada ngga konsen mending aku pulang”jelas Shilla sambil berjalan meninggalkan kelas.

Didepan pintu gerbang Shilla melihat supir Cakka disana,saat melihat Shilla dia segera menghampiri.
“Ada apa pak kok kesini?”tanya Shilla.
“Saya mau jemput non Shilla,bisa ikut bapak sekarang”pintanya.
“Kemana pak?”tanya Shilla heran.
“Ke rumah sakit,kemarin penyakit den Cakka kambuh lagi neng”jelasnya singkat.
“Apa kambuh…kok bisa pak?”tanya Shilla kaget.
“Iya sehabis mencari kado buat ultah neng Shilla kemarin”jelas supir Cakka.
“Kado buat saya? Hmm ya udah kita kerumah sakit sekarang saja pak”ucap Shilla khawatir,di sepanjang perjalanan menuju rumah sakit hati Shilla diselimuti rasa gelisah.


Kau yang selalu setia menemaniku…
Meresapkan harumnya cinta dihatiku…
Kau yang menyayangiku setulusnya…

Shilla berjalan terus menyusuri lorong-lorong rumah sakit,matanya mulai berkaca-kaca langkahnya terhenti di ruang ICU. Tangannya bergetar saat membuka pintu ruang tersebut,hingga air matanya jatuh membasahi pipinya yang chubby.
“Cakka…..”panggil Shilla sambil mendekati Cakka yang terbaring koma,tak ada jawaban.
“Sebentar lagi aku ulang tahun,kita rayain sama-sama ya seperti tahun lalu pasti seru dan menyenangkan”ucap Shilla yang seperti berbicara sendiri,tangannya mengenggam erat jemari Cakka.

Shilla keluar dari kamar Cakka untuk menemui dokter Lia. Dia berjalan menuju ruang dokter yang menangani Cakka.
“Selamat siang dokter”sapa Shilla saat masuk ke ruang dokter Lia.
“Siang juga,ada yang bisa saya bantu? Oh ya silahkan duduk dulu”sapa balik dokter Lia sambil mempersilahkan Shilla duduk.
“Terima kasih dokter”Shilla kemudian duduk.
“Bagaimana keadaan Cakka dokter? Terus kapan dia bisa sadar dari komanya?!”tanya Shilla antusias.
“Saya tidak tau kapan dia sadar,lebih baik kamu berdoa saja. Kalau kondisinya sekarang ini jujur saat katakan terus memburuk,Cakka saat ini membutuhkan donor jantung tapi mencari pendonor itu tidak mudah,kalaupun ada belum tentu cocok”jelas dokter Lia panjang lebar.
“Kalau gitu bagaimana kalau saya saja dokter yang menjadi pendonor untuk Cakka,saya bersedia kok,dan kalau bisa langsung sekarang saja.”kata Shilla enteng tanpa berfikir dulu.
“Tidak semudah dan secepat itu Shilla,saya juga harus meminta persetujuan dari keluarga kamu,itu pun belum tentu kalau hasilnya nanti cocok,dan kamu tau kan resikonya dari semua itu? Nyawa ”dokter Lia memberikan penjelasan pada Shilla.
‘Kalau aku harus meminta persetujuan dulu dari papa mama pasti mereka nggak bakal setuju apalagi kak Iel’batin Shilla.
“Saya tidak perduli dengan resiko itu,yang penting Cakka bisa selamat”paksa Shilla.
“Tidak bisa Shilla”kata dokter Lia lagi.
“Tolong dokter biarkan saya mengikuti tes itu,saya nggak sanggup jika harus kehilangan dia”kata Shilla memelas,dokter Lia yang melihat ketulusan Shilla merasa iba.
“Baiklah kamu bisa melakukan tes itu”ucap dokter Lia akhirnya,Shilla senang mendengarkannya.
“Terima kasih dokter”kata Shilla,kemudian melakukan tes tersebut. Setelah selesai dari ruang labolatorium Shilla menuju ruang dokter Lia lagi.
“Hasilnya bisa di lihat besok”terang dokter Lia.
“Kalau gitu saya permisi dulu dokter”Shilla keluar dari ruang dokter Lia dan menuju kamar Cakka di ruang ICU.

Sesampainya di dalam Shilla mendekati Cakka dan duduk di samping tempat tidurnya,Shilla memperhatikan setiap guratan wajah Cakka yang terlihat tenang dan damai,hal itu membuat Shilla semakin miris. Diraihnya tangan cowok itu.
“Sebentar lagi kamu bakal sembuh Cakka”kata Shilla senang.
“Semoga hasilnya bisa cocok”ucap Shilla optimis.

Karena bau alcohol bercampur obat yang memenuhi ruangan ICU membuat kepala Shilla pusing dan akhirnya dia tertidur disamping Cakka.
Keesokan harinya suara suster yang memasuki ruangan membangunkan Shilla ketiduran sejak tadi malam di ICU.
“Pagi….”sapa suster tersebut pada Shilla.
“Pagi juga suster”kata Shilla yang masih sedikit mengantuk nyawanya masih melayang belum sepenuhnya kembali.
“Ya ampun jadi sudah semalaman aku ketiduran disini”guman Shilla dilihat jam tangannya waktu menunjukkan pukul 6.30 WIB.
“Aku pulang dulu ya sayang,nanti sore aku bakal balik lagi kesini”pamit Shilla ke Cakka sambil mencium keningnya. Beberapa saat mobil Shilla meninggalkan rumah sakit.


Siang harinya Shilla teringat sesuatu…
“Oh ya….aku harus kerumah sakit sekarang juga untuk nemui dokter Lia”kata Oik kemudian dia segera menuju rumah sakit,sesampainya di sana Shilla berjalan menuju ruang dokter Lia. Kebetulan dokter Lia ada diruangannya.
“Selamat siang dokter”sapa Shilla.
“Siang juga Shilla,silahkan duduk”sapa balik dokter Lia sambil mempersilahkannya duduk.
“Gimana hasil tesnya kemarin dokter Lia?”tanya Shilla udah nggak sabar. Dokter Lia yang sudah tau maksud kedatangan Shilla langsung membuka tumpukan mapnya dan mengambil selembar amplop berwarna putih dan memberikan pada Shilla.
“Ini hasil langsung dari labolatorium dan belum saya buka”jelas dokter Lia sambil menyerahkan amplop yang masih tersegel rapi.
“Tidak ada manupulasi apapun dalam tes itu,asli dari lab nya”Shilla menerima amplop itu,dia sudah tak sabar ingin membukanya.
“Terima kasih dokter”kata Shilla sambil membukanya…Dan Shilla tak percaya setelah melihat hasilnya ‘Tidak Cocok’.

“Apa nggak cocok?”pekik Shilla.
“Nggak…nggak mungkin,ini hasilnya pasti salah kan dokter”kata Shilla tak percaya.
“Bukan Shilla,hasil yang ada di situ memang asli,jantung kamu memang nggak cocok untuk Cakka,selain itu juga nggak ada kecocokan darah antara kamu dan Cakka”jelas dokter Lia.
Shilla segera bangkit dari kursinya dan keluar dari ruangan dokter Lia dengan perasaan kecewa dan tak percaya.
“Shilla…Shilla….”panggil dokter Lia namun Shilla tak menjawab apalagi menoleh.

Shilla berjalan lunglai menuju keruangan tempat Cakka di rawat,air matanya jatuh bercucuran membasahi pipinya. Tangannya meremas kertas hasil tesnya barusan lalu membuangnya.
Didepan ruang Cakka Shilla melihat seorang suster berbicara serius dengan bi’Ellis,Shilla segera menghampiri.
“Kenapa bi…”seru Shilla saat mendengar bi Ellis dengan suster tersebut membicarakan dirinya.
“Itu…den Cakka udah sadar dan dari tadi memanggil nama neng Shilla terus”jelas bi Ellis.
“Udah sadar bi”kata Shilla senang.
“Iya sebaiknya neng Shilla masuk saja”suruh bi Ellis Shilla menurut dan langsung masuk.
Shilla mendekati Cakka.
“Cakka…kamu udah sadar”panggil Oik. Cakka menatap kedatangan Oik,dia tersenyum senang karena masih bisa melihat wajah itu. Perlahan tangannya membuka masker oksigen, agar ia lebih mudah berbicara.

“Shill…Shilla.”rintihnya.
“Iya ini aku….Shilla”tangan Shilla membelai lembut rambut Cakka.
“Selamat ulang tahun ya,maaf mengucapakannya sekarang dan semoga apa yang kamu impikan selama ini bisa tercapai”suaranya Cakka terlihat jelas tidak seperti orang sakit lainnya.
“Kok kamu ngucapinnya sekarang kan ultahku sepuluh hari lagi”kata Shilla sambil mengenggam tangan kanan Cakka.
“Karena aku nggak bisa menemani ultahmu seperti tahun lalu,oh ya aku juga udah mempersiapkan kado buat kamu”jelas Cakka,kini ditangan kirinya sudah memegangi sebuah kotak berwarna ungu.
“Nggak…jangan sekarang Cakka ultah ku bukan hari ini”tolak Shilla. Cakka tak memperdulikan omongan Shilla,dia segera menyerahkan kotak yang ditangannya itu ke Shilla.
“Sekarang kamu bisa buka hadiah dari ku”suruh Cakka,Shilla menurut.
“Liontin….”kata Shilla.
“Kamu pakai ya terus ya liontin ini”kata Cakka,Shilla memakainya.
“Hadiah dari kamu bagus banget”kata Shilla sambil terisak menahan tangis.
“Kok malah nangis harus kamu senang kan bentar lagi mau ultah yang ke 17,jangan nangis lagi ya karena nanti aku tak kan sanggup lagi untuk menghapusnya”perintah Cakka sambil menghapus air mata Shilla dengan tenaga yang masih tersisa.
“Aku senang dan nggak nangis lagi kalau kamu sembuh”Shilla mempererat genggamannya.
Perlahan Cakka tertidur lagi bersamaan dengan datarnya garis dimonitor yang menunjukan kalau detak jantungnya sudah tak ada. Cakka pergi untuk selamanya.
“CAKKKKKKKKAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA”teriak Shilla sambil memeluk tubuh Cakka yang sudah tek bernyawa.


Aku mau hidup denganmu…
Aku mau hidup denganmu…
Aku mau matipun karenamu…
Aku mau disisa waktuku bersamamu…
Hanya bersamamu…


Setelah kepergian Cakka,akhir-akhir ini Shilla lebih sering mengurung diri di dalam kamarnya,saat ini dia tak ingin melakukan apapun. Dia terus saja melamun seperti orang yang nggak punya semangat hidup.

Gabriel masuk ke kamar Shilla sambil membawakan makanan untuk adiknya itu,dia miris melihat keadaan adiknya sekarang ini yang berubah menjadi orang pendiam dan pemurung.
“Mau sampai kapan kamu terus kaya gini? Kamu harus bisa terima kenyataan ini,kalau Cakka udah pergi untuk selamanya”jelas Gabriel,Shilla tak menjawab.
“Oh ya besok kakak mau pergi ke Bali karena ada study tour,kamu baik-baik ya di rumah”ucap Gabriel sambil membelai rambut adiknya itu. Kemudian dia segera beranjak dari kamar Shilla.

Shilla tak henti-hentinya memandangi foto dirinya bersama Cakka.
“Kenapa kamu ninggalin aku sendirian,kamu jahat…Cakka”umpat Shilla,dia melihat liontin yang melingkar di lehernya.
“Gara-gara kado sialan ini kamu harus pergi secepat ini”Shilla melepas paksa liontin yang melingkar di lehernya,liontin itupun putus.
“AKU BENCI HIDUP INIIIIIIIII………………..”teriak Shilla sambil melemparkan liontin tersebut.
“Buat apa aku hidup jika nggak ada kamu lagi di dunia ini…Cakka”kata Shilla putus asa,dia melihat pisau buah yang ada di mejanya. Shilla segera mengambilnya.
“Tak ada yang bisa pisahkan kita meskipun kau telah tiada kan ku pastikan itu. Ku akan memeluk dan mencium mu di surga”kata Shilla sambil mensayatkan pisau itu ke pergelangan tangannya.
“Awww….”rintih Shilla menahan rasa perih akibat luka sayatan,darah segar menetes dari pergelangan Shilla. Rasa perih itu tak sebanding dengan rasa perih di hatinya saat Cakka pergi untuk selamanya.
Kemudian pandang berubah menjadi gelap di mata Shilla,dia pun jatuh pingsan,darah terus mengalir dari pergelangan tangannya.


Kaulah hidupku dan juga matiku…

Hari ini Shilla baru pulang setelah mengikuti study tour ke Bali selama 3 hari.
“Shilla……”panggil Gabriel namun tak ada jawaban,kebetulan pembantunya lagi pulang kampung jadi dirumahnya hanya ada Shilla seorang diri.
“Kemana sih…Shilla”guman Gabriel karena sudah beberapa kali dia memanggil Shilla namun tak ada jawaban. Dia memutuskan untuk ke kamar Shilla kebetulan kamarnya juga tidak di kunci jadi Gabriel langsung masuk saja.
“Shilla kamu di dalam ya”panggil Gabriel namun kamar Shilla kosong sampai akhirnya….
Dayat menemukan tubuh Shilla tergeletak dilantai kamarnya dalam keadaan sudah tak bernyawa di tangan kirinya memegangi secarik kertas,serta luka sayatan di pergelangan tangan Shilla dan darah yang sudah mengering. Gabriel menyesal karena meninggalkan Shilla seorang diri,dan nggak nyangka kalau Shilla bakal senekat ini.

Sehari setelah pemakaman Shilla. Gabriel membaca surat dari Shilla yang ditulis untuk dirinya.

To:Kakak ku tersayang.
Maafin Shilla ya kak,kalau Shilla sudah melakukan hal sebodoh ini.
Setelah kepergian Cakka,aku nggak bisa menerima kalau dia udah nggak ada lagi disampingku lagi,kakak tau kan kalau aku sangat mencintai dia,aku nggak sanggup harus kehilangan Cakka.

Waktu penyakit Cakka kambuh saat itu aku menemui dokter Lia,dokter yang menangani nya untuk melakukan tes,aku ingin mendonorkan jantungku untuk dia walau ku tau kalau bayaran atas semua ini adalah NYAWA,aku mau asal Cakka bisa sembuh. Namun malang tak dapat di halang,ternyata hasil nggak cocok.

Buat apa aku hidup jika udah nggak ada Cakka lagi di sampingku…kak,cintaku hanya untuk dia seorang.
Semoga aku bisa bahagia di sana ‘Di Alam Keabadian’ selamanya bersama Cakka tanpa ada kata perpisahan lagi.
Dan semoga juga kakak bisa bahagia bersama dengan wanita yang kakak sayangi.


~~~~~~Selesai~~~~~~~