Selasa, 29 Maret 2011

Haruskah Ku Mati Karena Mu? Prolog

Cerita ini pakai sudut pandang Oik. Cerita ini terinspirasi dari kisah nyata lho antara Roti dan Aski :D. (nama samaran). Emang ada yang nanya ya?.
Tapi nggak sama persis kan ini namanya terinspirasi.
Semoga aja mereka berdua baca ini cerita :),dan kalian semua suka :D.


____Enjoy This Story____


Bagimana mestinya…
Membuat mu jatuh hati kepada ku…
Tlah ku tuliskan sejuta puisi….
Yakinkan mu membalas cintaku…

Haruskah ku mati karena mu…
Terkubur dalam kesedihan sepanjang waktu…
Haruskah ku relakan hidupku…
Hanya demi cinta yang mungkin bisa membunuhku…
Hentikan denyut nadi jantungku…
Tanpa kau tau betapa suci hati ku…
Untuk memilikimu…

Adakah keikhlasan…
Dalam palung jiwamu mengetukku…
Ajarkan mu bahasa perasaan….
Hingga hatimu tak lagi membeku…

Haruskah ku mati karena mu….
Terkubur dalam kesedihan sepanjang waktu…
Haruskah ku relakan hidupku…
Hanya demi cinta yang mungkin bisa membunuhku…
Hentikan denyut nadi jantungku…
Tanpa kau tau betapa suci hati ku…
Untuk memilikimu…

Tiadakah ruang di hatimu untukku…
Yang mungkin bisa untuk ku singgahi…
Hanya sekedar penyejuk di saat ku layu…
Ku tlah lama menantimu hingga akhir masa…


Sebuah puisi tertempel rapi di Mading sekolah. Setiap baris mempunyai makna yang berarti untuk sang pujaan hati.

***

Suasana hiruk pikuk di bandara Soekarno-Hatta,orang hilir-mudik dengan membawa koper. Itulah pemandangan yang kulihat disana. Pesawat tujuan Asterdam akan berangkat satu jam lagi.


“Gue paling cuman 3 tahun kok di Belanda”jelas Cakka pada ku.
“Lama juga nggak apa-apa kok”ucapku dengan nada cuek.
“Tapi gue nggak bisa lama-lama jauh dari lo Ik. 3 tahun buat gue tuh bagaikan 30 tahun”jelas Cakka.
“Gue bisa tuh”.
“Gue nggak”.
“Iya…iya gue pasti…nggak bakal kangen sama lo :p”.
“Hahaha…nggak percaya gue sama lo,tapi pasti lo bakal kangen sama ini kan?”Cakka mengeluarkan sesuatu dari dalam tasnya. Dia menyedorkan BB nya ke arah ku.
“Apa???”tanya ku heran.
“Buat lo,gue tau lo suka banget kan sama BB gue. Harusnya kan lo sukanya sama gue hehehe”.
‘Tau aja nih anak,BB lo kan udah banyak bantu’in gue’aku membatin.
Cakka melambaikan tangannya ke arahku. “Oik….”.
“Ya…”Cakka menyerahkan BBnya ketanganku.
“Nggak ah…gue kan bukan cewek matre kali”ucapku ngejaim.
“Ya udah deh,kalau gitu gue pinjem’in ke lo,kalau gue udah balik ke indo. Gue ambil lagi dari lo”paksa Cakka.
“Ya udah deh apa boleh buat lo yang maksa,terpaksa gue terima”aku dengan terpaksa menerimanya,padahal dalam hati senang banget.
“Ik…”.
“Hah???”.
“Setelah pulang nanti dari Asterdam,gue pengen tau jawaban lo”ucap Cakka serius.
“Jawaban apa ya?”aku pura-pura nggak tau. Cakka malah mengacak-acak rambutku.
“Iya…iya lagian gue masih punya waktu tiga tahun kok,dan itu cukup lama”.
“Gue tunggu”.
“Tiga tahun waktu yang cukup lama kok buat…ngelupain lo hahahaha….”.
“Gue serius Ik”.
“Gue juga kok,ya udah sana entar lo ketinggalan pesawat lagi”.
“Jangan kangen ya hehehe”ucap Cakka kepedean.
“Nggak bakal :p”.

Aku hanya pergi 'tuk sementara....
Bukan 'tuk meninggalkanmu selamanya....
Ku pasti 'kan kembali pada dirimu.....



Beberapa jam kemudian aku sudah sampai rumah,ku rebahkan badanku di atas kasur yang empuk untuk menghilangkan rasa lelah.

“Hp gue jadi sepi tanpa sms dari Cakka,tanpa gombalan dia,tanpa denger suara dia”gumanku sambil tidur-tiduran di kasur.
“Oh iya…BB dia kan ada sama gue,dia kan nggak punya hp lain,selain nih BB hahahaha…”aku baru sadar.
‘Gue nggak akan ketemu Cakka dalam waktu tiga tahun ke depan,huft…kenapa gue jadi merasa kehilangan gini ya? Apa gue mulai suka sama dia??? Ah…nggak mungkin,nggak boleh…arghhh’.



Segini dulu ya prolognya,

Maaf aja kalau kalian nggak suka hhe….
Kalau suka gue lanjutin,kalau nggak ada yang suka ya udah…nggak gue terusin.
Kalau beneran suka tanpa paksa’an sumbanglah coment atau jempolnya hhe….

Tidak ada komentar:

Posting Komentar