Kamis, 10 Maret 2011

Love Miracle Part 25 (Kau Masih Kekasihku/First Love)

_____Enjoy This Story______

Beberapa hidangan ala negara Eropa sudah tersedia di meja Sivia dan Sion mulai dari pesto chicken,cannelloni,croque monsieur,coq au vin. Awalnya mereka mau nonton film di bioskop,tapi berhubung film yang di sukai Sivia udah habis tiketnya. Maka mereka sepakat untuk dinner saja.
“Mau kemana Vi?”tanya Sion yang melihat Sivia hendak beranjak dari kursinya.
“Toilet…toilet,kenapa? Mau ikut ya”jelas Sivia singkat sambil berlalu dari mejanya.
“Hehehe nggak…jangan lama-lama ya”kata Sion sementara Sivia hanya tersenyum saja.

Ternyata Sivia nggak ketoilet,dia mencari seseorang. Orang yang telah lama ia rindukan walaupun kini Via udah ada yang punya.
“Kemana ya dia?”guman Sivia sambil terus berjalan menyusuri lorong-lorong Mall.


Dan…orang itu berdiri didekat KFC.
Sivia berjalan terus dan pura-pura nggak lihat,otomatis dia langsung nabrak orang itu.
“Eh maaf ya saya nggak sengaja”ucapnya,orang itu melihat ke arah Sivia.
“Lho Sivia,sendirian aja nih?”.
“Iya nih Day,kamu sendiri sama siapa? Terus ngapain berdiri didepan KFC sgala”tanya balik Sivia.
“Sendiri juga…Habis bosen dirumah terus yaudah mending jalan-jalan aja kesini,ini juga mau makan soalnya laper sih hhe”jelas Dayat.
“Kebetulan aku juga laper nih,gimana kalau kita makan disini aja”ajak Sivia.
“Hmm gimana ya”Dayat tampak berfikir.
“Hadehh mau makan aja pakai mikir segala,mau nggak?”ucap Sivia sambil menyeret Dayat masuk ke KFC,dia nurut aja.


Setelah mendapatkan tempat duduk mereka memesan makanan.
“Mau pesen apa Vi?”tawar Dayat.
“Colonel’s yakiniku aja lah”Sivia membolak-balik daftar menu.
“Terus minumnya Fruity Fresh ya,yang rasa strawberry pine lime”lanjut Sivia sambil menunjukan gambar yang ada di daftar ke Dayat.
Dayat segera bergabung dengan orang yang mengantri untuk mendapatkan pesanan.



Semetara di Italian Restaurant,meja Sion.
“Yang namanya cewek kalau ke toilet lama banget sih”gerutu Sion sambil melihat kearah jam tangannya. Kemudian mengaduk-aduk pesto chicken yang udah dingin dengan garpu di tangan kirinya.


Setelah mendapatkan pesanannya Dayat kembali ke meja Sivia.
“Terima kasih”ucap Sivia singkat kemudian mengambil pesanannya dari tangan Dayat.
“It’s Ok”Dayat segera duduk.
“Emang kamu pesen apa’an sih?”tanya Sivia.
“Power B’fast,mau coba?”tawar Dayat.
“Boleh deh”Sivia mengangguk setuju. Dengan sepotong B’fast Dayat menyuapin Sivia.
“Lumayan juga rasanya”coment Sivia.
“Nah…sekarang kamu coba ya yakiniku”sekarang giliran Sivia yang nyuapin Dayat.

Sambil makan mereka bernostalgia saat masih belum putus. Kala malming tiba mereka sering jalan bareng mulai dari nonton,dinner,main di timezone dll.

Setelah selesai makan.
“Temenin aku main di Timezone ya,udah lama aku nggak main kesana”pinta Sivia.
“Eh Vi,emang nggak ada yang marah kalau aku jalan berdua sama kamu?”tanya Dayat was-was.
“Duh santai aja lagi,nggak kok emang siapa ya yang marah”kata Sivia santai.
“Ya cowokmu,ok lah lagian ini juga masih jam 8”Dayat mengangguk setuju,tak ada yang perlu di khawatirkan batinnya.
“Tenang dia nggak bakal marah”.


Sivia dan Dayat main beberapa permainan yang ada di Timezone dan cukup banyak juga poin yang mereka dapat.
Setelah dirasa cukup,Dayat menukar poin-poin tersebut dengan boneka panda lumayan besar juga.
“Lihat deh Vi,mirip kamu ya hihihi…”goda Dayat.
“Ihh masa aku disama’in ma tuh boneka -,-”ucap Sivia sambil manyun.
“Biarpun manyun tetep cantik kok :’)”puji Dayat.
“Udah jam 10 nih,waktunya pulang”Sivia melihat kearah jamnya
“Naik taksi? Gimana kalau aku anterin saja,bahaya tau cewek pulang sendirian larut malam”tawar Dayat.
“Nggak usah,ntar ngrepotin lagi”tolak Sivia sok jaim.
“Ngrepotin? Sama sekali nggak kok. Mau ya?!”
“Ya udah deh”Sivia mengangguk setuju.

Mobilnya Dayat sampai didepan gerbang rumah Sivia,dia segera turun.
“Ma’ kasih ya udah di anterin pulang”ucap Sivia setelah turun dari mobil Dayat.
“Nggak perlu berterima kasih segala”.
“Mau mampir dulu?”tawar Sivia.
“Lain kali saja,nggak baik juga bertamu ke rumah orang malam-malam gini”tolaknya.
“Ok lain kali mampir ya”suruh Sivia.
“Sipp…kalau gitu aku pulang dulu ya Vi”pamit Dayat kemudian menutup kaca pintu mobilnya.

Sivia seneng banget hari ini bisa jalan berdua sama Dayat,kaya waktu dulu. Tapi tunggu ada yang menganjal di hati Sivia.
“Oh God…gue ninggalin Sion sendirian direstaurant tadi”Sivia memukul jidatnya sendiri.
“Aduh gimana ini,masa’ gue harus balik lagi ketempat tadi…ishh”keluh Sivia.
Dia mencoba menghubungi Sion,ternyata di Hp nya ada 40 panggilan tak terjawab+ 5 pesan baru.
“Ini siapa lagi yang miscall gue”setelah di buka ada nama Sion disitu.
“Pasti dia call gue,karena keasyikan ketemu sama Day sampai lupa gue kalau lagi jalan bareng sama Sion -.-“.

To: Via Azizah
Kamu kmna sih Vie,kq nggak balik2?.

Sms berikutnya isinya sama kaya yang pertama.

From:Via Azizah
Sorry aku udh smpe rmah nih.

Sivia memencet tombol send,kemudian segera masuk ke rumahnya.Merebahkan tubuhnya di sofa yang empuk untuk melepas rasa lelah gara-gara main di Timezone tadi.
Drtttt….hp Sivia bergetar ada 1 pesan masuk. Via segera membukanya.

To:Via Azizah
Whattttttt? Kamu udah nyampe rmah! Tau nggak aq tuh nunggu’n kmu d’restorn tdi smpe lumutan :@. Trus knpa mw plang ngga blang2?!.

“Tuh kan dia marah”Sivia makin bingung cari alasan yang selogis mungkin. Nggak mungkin dia ngasih alasan yang sesungguhnya.

From:Via Azizah
Tdi mama nyuruh q plng cpet ad urusn mnda2k,dn ngga smpet ngasih tw km maaf ya :’(.

To:Via Azizah
Ngga ush nangis sgala ya udh klu gtu,maaf ya udh mrah2 :’). Tpi lain kle blang za.

Setelah melihat sms balasan dari Sion tadi,Sivia tersenyum lega walaupun harus berbohong.

From:Via Azizah
Oc ;). Thx ya syang :*.



Hari ini…hari minggu Alvin baru saja bangun dari tidurnya tepat jam 5.00.
“Hoooaaaaaaaammmmmmm”Alvin menguap lebar-lebar sambil merentangkan tangannya.
“Ya ampun masih pagi banget sih”guman Alvin sambil melirik jam wekkernya di meja.
“Olahraga aja kali ya,mungkin bisa bikin pikiran fresh :D”Alvin beranjak dari tempat tidurnya dan menganti pakaiannya.

Kemudian turun ke lantai 1.

“Mau kemana Vin pagi-pagi gini?”tanya Oik yang melihat Alvin sudah rapi.
“Jogging donk,lu mau ikut?”ajak Alvin.
“Nggak ah males,lagian dingin di luar”tolak Oik.
“Susah ya mau ngajak orang buat hidup sehat ckckck”Alvin berdecak.
“Up to you lah”ucap Oik cuek kemudian meninggalkan Alvin.

“Mending ngajak Cakka saja deh”Alvin bergegas menuju kamar Cakka. Didepan kamarnya Cakka udah siap-siap ternyata.
“Rapi banget,pasti mau jogging ya?”tanya Alvin,Cakka mengangguk.


Dijalan sekitar perumahan.
“Emang lu udah berapa lama sih jadian sama Oik? Kok lu mau sama tuh cewek. Oh ya dia tuh cerewet,bawel,nyusahin,nyebelin hidup pula”cerocos Alvin.
“Berapa lama ya Vin? Kayanya sejak kelas satu deh”jawab Cakka.
“Tapi menurut gue Oik nggak kaya gitu”.
“Ya sama lu kan sok manis-manis gitu,tapi kalau sama gue beda lagi hho,udah ah jangan ngomongin dia”Alvin menutup pembicaraannya.

Selesai upacara sekolah Alvin hendak menuju perpus dengan membawa banyak buku ditangannya,dan……….
BRAKKKKKKKK……..
Seseorang menabrak Alvin dari depan tanpa sengaja. Orang itu dan Alvin jatuh bebarengan bersama buku-bukunya yang berserakan di lantai.
“Aduh maaf ya aku nggak sengaja”ucap orang itu meminta maaf.
“Hey kalau jalan lihat-lihat donk,gue tuh berat bawa nih buku. Eh lu main tabrak gue aja”omel Alvin.
Dia kemudian membantu Alvin mengambil buku-buku yang berserakan.
‘Semalam gue mimpi kejatuhan duren,dan pagi ini gue ketemu sama bidadari secantik ini’batin Alvin senang.
“Hallo…”cewek itu melambaikan tangannya kewajah Alvin.
“Eh iya”Alvin tersadar dari lamunannya. Cewek itu menyerahkan buku itu ke Alvin.
“Oh ya nama lu siapa?”tanya Alvin yang bermaksud mengajak kenalan.
“Shilla. Kamu sendiri siapa?”tanya balik cewek yang bernama Shilla tersebut.
“Nama gue Alvin”.
“Nama yang bagus”puji Shilla.
“Nama lu juga cantik,secantik orangnya hhe…”Alvin senyam-senyum geje.
“Kalau gitu aku bantu’in ya bawa buku-buku ini”tawar Shilla.
“Nggak usah ngerepotin,gue bisa kok bawa sendiri”tolak Alvin.
“Gpp lagi,aku juga mau ke perpus”.


Sementara itu dikelasnya Obiet merebahkan kepalanya di meja,kemudian mengacak-acak rambutnya sendiri.
“Kenapa gue bisa jadi kaya gini sih…arghhh”erang Obiet,dia tau kalau saat ini masalah yang dihadapi sangat rumit.
“Kali ini gue harus minta bantu’an temen-temen,setidaknya mereka punya saran gitu. Tapi siapa yang enak di ajak curhat”guman Obiet.
“Debo…ah nggak mungkin,pacaran aja belum pernah mana ngerti dia soal cinta”.
“Minta saran ke Patton saja…tapi tunggu,ya sama saja kaya si Debo -,-“kata Obiet pasrah.
Beberapa menit kemudian.
“Oh ya…mending gue minta saran saja ke Cakka,pasti dia bisa bantu”Obiet tersenyum senang.
“Tapi dia kemana ya?”kata Obiet yang tak melihat Cakka ada di bangkunya.
“Cari dia dulu ah….”Obiet beranjak dari kelasnya.

Kebetulan Cakkanya lagi ada di luar,Obiet langsung nyamperin dia.
“Cakka ada yang mau gue bicarain ke lu penting”kata Obiet tanpa basa-basi.
“Penting…soal apa ya?”Cakka balik nanya.
“Ngomongnya nggak disini tapi hhe”.

Cakka dan Obiet kembali ke kelasnya,kebetulan jam pelajaran kosong dan yang ada di kelas cuman beberapa anak sibuk dengan kegiatan masing-masing.

“Mau bicara soal apa Biet,serius amat kayanya”kata Cakka.
Obiet kemudian menceritakan semuanya ke Cakka tentang hubungannya sama Gita saat ini sedang renggang.
“Gimana lu punya saran nggak buat gue. Apa yang meski gue lakukan?”.
“Kalau menurut gue sih,mending lu temu’in Gita sekarang. Terus lu minta maaf dan jelasin semua ke dia”jelas Cakka,Obiet nampak ragu dengan usulan Cakka.
“Tapi gimana kalau gagal,dan dia malah semakin membenci gue”kata Obiet was-was.
“Yang penting lu udah usaha,kalau lu nya gini terus nih masalah nggak bakal selesai Biet”.
“Betul juga kata lu ya…Kka,kalau gue gini terus yang ada masalah ini tambah rumit. Gue harus siapin mental nih sebelum ketemu dia”kata Obiet semangat.
“Thanks ya Kka atas sarannya”kali ini Obiet sudah merasa agak tenang.
“Itulah gunanya teman Biet”.


Semenatar itu di kelas Sivia.
“Via kemaren lu jalan sama siapa?”tanya Zahra.
“Kemaren…ya sama Sion lah”jawab Sivia singkat.
“Masa sih? Kayanya bukan Sion deh,gue lihat lu kemaren makan di KFC”kata Zahra lagi.
“Beneran deh gue sama dia”sahut Sivia.
“Ah bukan deh Vi,siapa sih dia wajahnya kaya nggak asing lagi”Zahra sambil berfikir.
“Udah ah nggak usah di bahas nggak penting juga kan”Sivia berusaha mengalihkan perhatian.
“Kekantin yuk lapar ini”Sivia langsung beranjak dari kursinya.
“Eh tunggu Vi,gue ingat-ingat lagi siapa tuh cowok,yang pasti dia bukan Sion deh”Sivia tak memperdulikan ocehan temannya tersebut.

Sore harinya Cakka jalan-jalan di sekitar perumahan tempat tinggal Oik. Bosen jika harus di rumah terus.
Tiba-tiba saja ada mobil yang berhenti disampingnya,orang yang ada di dalam mobil itu turun.
“Shilla….????!!!!!!”kata Cakka.
“Ia…lagi apa,kok sendirian disini?”tanya Shilla heran.
“Jalan-jalan aja bosen aja kalau di rumah terus
“Kamu sendiri mau kemana Shill?”giliran Cakka yang bertanya.
“Hari ini aku mau ziarah kepemakaman mama”jawab Shilla dengan nada sedih.
“Kalau gitu aku temenin ya”tawar Cakka. Shilla mengangguk setuju.
“Maaf kalau merepotkan”kata Shilla tak enak hati.
“Sama sekali nggak”jawab Cakka tak keberatan.

“Maaf ya…Ma. Shilla baru bisa ziarah kemakam mama sekarang ini”bisik Shilla di pusara mamanya. Sementara Cakka diam sambil memperhatikan Shilla.
“Shilla datang sama Cakka,yang dulu pernah Shilla ceritakan ke Mama”.Cakka menundukkan kepalanya,ia tau apa yang di rasakan Shilla saat ini.
‘Semua orang itu pasti bakal mati…Cakka,tinggal nunggu aja kapan waktunya. Termasuk gue,tapi gue nggak pengen mati secepat ini’batin Cakka sambil menguatkan hatinya.

Di samping mobil Shilla setelah selesai berziarah.
“Aku punya permintaan satu untuk kamu Cakka”ucap Shilla tiba-tiba.
“Apa?”Cakka balik nanya.
“Tapi kamu mau kan ngikuti saranku ini”kata Shilla tak yakin.
“Saran….? Saran apa ya”kata Cakka tak mengerti.
“Kamu mau kan ikut kemoterapi,ya walaupun tujuannya bukan menyembuhkan tapi setidaknya bisa mencegahkan”jawab Shilla
“Nggak…Shill. Aku nggak mau ikut kemoterapi atau sejenisnya itu”tolak Cakka.
“Lagian aku pasti bisa bertahan tanpa itu semua”lanjutnya.
“Tapi nggak selamanya….Cakka”kata Shilla.
“Pokoknya aku nggak mau. Pasti rasanya sakit banget dan nyiksa”tolak Cakka.
“Mana kamu tau kalau belum dicoba,kamu pengen sembuh kan,aku juga nggak mau kamu itu seperti mamaku yang harus berakhir dengan kematian”Cakka tersentak dengan kalimat terakhir Shilla.

Akhirnya dengan berat hati Cakka mengangguk setuju.
“Iya”.
“Ini nggak akan berlangsung lama kok,aku punya kenalan seorang dokter spesialis mungkin dia bisa bantu kamu”Shilla tersenyum senang.
“Ya udah balik yuk,sebentar lagi kaya’nya mau hujan nih”Shilla mengantar Cakka balik ke rumah Oik.

~~~~~~~~Bersambung~~~~~~~~~

Huaaaaaaa sekian dulu ya ceritanya :p.
Thanks yang udah setia nunggu ini cerita setelah berbulan-bulan ngaret.
Thanks juga buat Isti,Yessoy,Dinni dan Dessy atas saran-sarannya. Dan juga buat semua yang udah nunggu.
Keep Your Coment and Like ;).

1 komentar:

  1. kak, ini love miraclenya lanjutan yg di fans site bukan? terus yg part 20-24nya dimana?

    BalasHapus